Jumat, 02 Mei 2014

Penggunaan Metode Jari Tangan Pada Perkalian Mata Pelajaran Matematika Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Banyak siswa berpendapat bahwa pelajaran matematika sukar dan
menjemukan sehingga mereka kurang berminat mempelajarinya. Untuk mengatasi
masalah ini guru harus menjadikan matematika sebagai suatu yang menarik dan
menyenangkan sehingga anak didik menyukai pembelajaran matematika. Untuk
itu guru harus menciptakan kegiatan-kegiatan yang menyebabkan siswa senang
dan asyik dalam mempelajari matematika. Salah satu kegiatan yang dapat
membuat siswa bersikap seperti itu adalah permainan. Permainan yang dimaksud
adalah permainan yang mengandung unsur-unsur pelajaran matematika. Untuk
lebih merangsang anak belajar operasi perkalian pada permulaan perlu diupayakan
rangsangan-rangsangan belajar, seperti permainan yang ada relevansinya dengan
pelajaran seperti tabel, sistem bilangan, dan menggunakan metode jari tangan
sehingga anak akan lebih rajin dan termotivasi untuk belajar.
Rumusan masalah penelitian ini secara umum adalah bagaimana proses
penggunaan metode jari tangan pada perkalian mata pelajaran matematika dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan Jabung
Kabupaten Malang. Dan tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan
proses penggunaan metode jari tangan pada perkalian mata pelajaran matematika
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Malang, tepatnya di MI Sunan
Giri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Pendekatan penelitian ini adalah
kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research ).
Tahap penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Taggart, yaitu berupa suatu siklus spiral yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik-teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu: (1) observasi; (2) wawancara; dan (3) dokumentasi. Data
yang diperoleh dari tindakan kemudian dianalisis. Data yang bersifat kualitatif
yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif,
sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif, cukup
dengan menggunakan analisis deskriptif dan sajian visual. Sumber data dari
penelitian ini adalah satu kelas, yaitu siswa kelas IV MI Sunan Giri kecamatan
Jabung kabupaten Malang.
Hasil penelitian ini yaitu; 1) Dengan menggunakan metode jari tangan
pada perkalian, siswa kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan Jabung Kabupaten
Malang lebih giat belajar. Ini terbukti ketika pelajaran dimulai siswa langsung
minta diberi soal, 2) Dengan penerapan metode jari tangan pada perkalian, siswa
jadi aktif dan semangat dalam pembelajaran karena mereka tidak lagi takut jika
ditanya perkalian, mereka akan sangat mudah dan cepat dalam menghitung
perkalian tanpa harus mencontek, 3) Dengan penerapan metode jari tangan pada
perkalian di kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, antar
guru dan siswa saling dapat pengalaman dan masukan karena dalam KBM
keduanya saling bertukar informasi tentang perkalian. Banyak cara menggunakan
metode jari tangan. Ada siswa yang sudah bisa mengalikan dengan metode jari
tangan dengan cara lain yang berbeda dengan yang diajarkan guru yang. Walaupun
berbeda caranya, hasilnya tetap sama. Jadi siswa lain dapat memakai berbagai cara
yang mereka anggap paling mudah dimengerti dan dihafal.

Penerapan Strategi Active Learning melalui Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas IVB Pada Mata Pelajaran Matematika di

Untuk berhasilnya statu pembelajaran, ada tiga mainstream yang perla
disoroti, yaitu pembaharuan currĂ­culo, peningkatan kualitas pembelajaran, dan
efektifitas pembelajaran.Kurikulum pendidikan harus komprehensif terhadap
dinamika sosial, relevan, tidak overload dan mampu mengakomodasikan
keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi. Kualitas pembelajaran harus
ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas hasil pendidikan. Secara mikro harus
ditemukan strategi atau metode pendekatan yang efektif di kelas, yang lebih
memberdayakan portensi siswa.Terutama pada mata pelajaran matematika.
Matematika sangat dirasakan sulit oleh siswa. Untuk menjadikan pembelajaran
Matematika yang lebih aktif dan bermakna, guru harus mempunyai cara atau
metode yang tepat.Oleh karena itu salah satu lembaga pendidikan Islam, MI
Raudlatul Falah Talok Turen selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
sekolahnya .
Berangkat dari permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan strategi Active Learning melalui
metode Problem Solving untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada
mata pelajaran matematika di MI Raudlatul Falah Talok Turen? Dan (2)Apakah
penerapan strategi Active Learning melalui metode Problem Solving dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB pada mata pelajaran matematika
di MI Raudlatul Falah Talok Turen?
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (class-room
action research) dengan jenis penelitian mandiri. Tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi, dokumentasi, dan test. Data yang
bersifat kualitatif dianalisa dengan analisa deskriptif kualitatif sedangkan data
yang bersifat kuantitatif dianalisa dengan analisa deskriptif kuantitatif.
Dari penelitian yang dilakukan di lapangan, strategi Active Learning
melalui metode Problem Solving dengan cara memberikan replika balok dan
kubus kepada siswa dan mengamati sifat-sifat kubus dan balok,membuka jaringjaring
balok dan kubus terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari
hasil observasi dan data empiris di lapangan menunjukkan bahwa penerapan
strategi Active Learning melalui metode Problem Solving terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di MI
Raudlatul Falah Talok Turen. Hasil pre test menunjukkan nilai rata-rata sebesar
52, hasil siklus I menunjukkan rata-rata 67 atau meningkat 28.84% sedangkan
hasil siklus II menunjukkan nilai rata-rata 86.25% atau meningkat dari siklus I ke
siklus II sebesar 28.73%. Dan bentuk aplikasi dari penerapan strategi Active
learning melalui metode Problem Solving adalah penggunaan balok dan kubus
dari kertas karton yang terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika di MI Raudlatul Falah Talok Turen.
Adapun saran penelitian adalah (1) hendaknya para guru lebih banyak
memilih strategi yang akan digunakan saat akan melakukan pelaksanaan
pembelajaran. Agar pembelajaran tidak menjadi bosan dan meghidupkan kelas
dan siswa belajar dengan aktif.Banyak sekali strategi yang bisa diterapkan jika
para guru mau aktif.(2) Guru adalah penentu keberhasilan siswa jadi seorang guru
harus benar-benar menguasi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
Guru tidak boleh setengah setengah pada saat mengajar siswa.

Penggunaan Pendekatan CTL dengan metode Inquiry untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajar IPA Kelas IV MI

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori
tersebut didasarkan atas pengamatan. IPA mempunyai ciri khas yaitu objektif,
metodik, sistematik dan berlaku umum. Dengan sifat tersebut terkembangkan
suatu sikap yang disebut sikap ilmiah yang salah satu dari sikap ilmiah tersebut
adalah tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti
nyata. Namun dalam realitanya di sekolah, siswa selalu diberi pembelajaran
dengan strategi konvensional yang menyebabkan siswa tidak berkembang dalam
kegiatan pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Menyikapi permasalahan di atas, perlu dikembangkan pendekatan ataupun metode
yang tepat dan efektif. Pendekatan CTL dengan metode inquiry sebagai salah satu
pendekatan dan metode alternatif yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan
menyenangkan yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA.
Beranjak dari permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana implementasi pendekatan CTL (Contextual
Teaching Learning) dengan metode inquiry untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas IV MI Roudlatul Muta’allimin Sawahan Turen. Sedangkan tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi pendekatan CTL (Contextual
Teaching Learning) dengan metode inquiry untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas IV MI Roudlatul Muta’allimin Sawahan Turen
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (class-room
action research) dengan jenis penelitian mandiri. Tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
yang bersifat kualitatif dianalisa dengan analisa deskriptf kualitatif sedangkan data
yang bersifat kuantitatf dianalisa dengan analisa deskriptif kuantitatif.
Dari hasil observasi dan data empiris di lapangan menunjukkan bahwa,
bentuk penggunaan pendekatan CTL melalui metode inquiry yang efektif dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA adalah dengan guru
memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa mencari jawaban atas
pertanyaan tersebut dengan cara melakukan praktek atau percobaan. Penggunaan
pendekatan CTL melalui metode inquiry terbukti dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di MI Roudlatul Muta’allimin
Sawahan Turen Malang. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi motivasi
yang menunjukkan bahwa peningkatan motivasi siswa dari pre test sampai siklus
terakhir (siklus II) menunjukkan peningkatan sebesar 113,3% dari prosentase
maksimal 166,6%.

Penerapan Pendekatan CTL Melalui Metode Inquiry Dan Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Pemahaman konsep Energi Bunyi Pada Siswa Kelas IV MI

Metode inquiry merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
CTL, yang mana siswa dituntut untuk menemukan pemecahan masalah dari
pengetahuan yang mereka miliki, dan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk
mengaktifkan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan
metode tanya jawab merupakan penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, dari siswa kepada guru
dapat juga dari siswa kepada siswa yang lain sehingga terbentuk hubungan multi
arah. Penulis menggunakan pendekatan CTL melalui metode inquiry dan tanya
jawab dalam penelitian ini karena materi-materi ilmu pengetahuan alam
membahas tentang hubungan manusia dengan alam dan segala
keanekaragamannya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga
pendekatan CTL ini dirasa dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih
efektif.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)
Mendiskripsikan proses merencanakan pembelajaran menggunakan pendekatan
CTL melalui metode inquiry dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahama
energi bunyi pada siswa kelas IV MI Al-Fatah Banjarejo Pakis di Malang. (2)
Mendiskripsikan proses melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan
CTL melalui metode inquiry dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman
IPA pokok bahasan energi bunyi pada siswa kelas IV MI Al-Fatah Banjarejo
Pakis di Malang. (3) Mendiskripsikan proses mengevaluasi pembelajaran
menggunakan pendekatan CTL melalui metode inquiry dan tanya jawab untuk
meningkatkan pemahaman energi bunyi pada siswa kelas IV MI Al-Fatah
Banjarejo Pakis di Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian
tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis
menggunakan beberapa metode yaitu: metode observasi, metode dokumentasi
dan metode wawancara, adapun yang menjadi responden adalah guru mata
pelajaran IPA kelas IV MI Al Fatah dan semua siswa kelas IV MI Al Fatah.
Sedangkan untuk menganalisisnya penulis menggunakan analisis deskriptif
kualitatif yaitu berupa data–data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku
yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian
yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang
sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung uraian dari
keadaan yang sebenarnya di lapangan, disini penulis sertakan tabel sebagai
pelengkap data. Proses perencaaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dengan
menganalisis komponen dan isi butir, menetapkan materi pembelajaran, menelaah
buku paket IPA kelas IV, Mengembangkan silabus, menyusun rencana pelaksaan
pembelajaran, membuat lembar kegiatan siswa, menyusun instrumen
pengumpulan data yang meliputi instrumen observasi untuk mengamati guru
dalam pelaksaan pembelajaraan, instrumen lembar observasi untuk mengamati
kegiatan siswa dalam melakukan percobaan dan mempresentasikan hasil
percobaannya, angket untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran, serta instrumen soal ulangan harian.
Proses pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah disusun, pada siklus I, pertemuan pertama guru bidang
studi dan peneliti memfasilitasi siswa mempelajari sumber energi bunyi,
pertemuan kedua mengkaji dan melakukan pembuktian melalui percobaan tentang
sumber energi bunyi dan perambatan bunyi melalui benda padat, dilanjutkan
mempresentasikan hasil pekerjaan dan diskusi kelompok. Pada siklus II,
pertemuan pertama guru dan peneliti memfasilitasi siswa untuk melakukan
pembuktian melalui percobaan tentang perambatan bunyi melalui benda cair dan
gas.
Proses Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
untuk memberikan penilaian dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,
kerjasama masing-masing siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran,
evaluasi dalam penelitian ini dilakukan pada tiap pertemuan setelah proses
pembelajaran berlangsung untuk menentukan sudah sejauh mana pengembangan
metode yang sedang dikembangkan telah berhasil sesuai dengan yang

Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Dengan Menggunakan Teknik Numbered Heads Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Sains Di MI

Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga
sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah
merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatanmuatan
informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya
dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Tampaknya,
perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan
interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar
juga lebih mempertimbangkan siswa. Dalam pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif teknik numbered heads siswa tidak hanya
mendapatkan informasi dari guru saja, akan tetapi siswa juga bisa bisa belajar
dengan temannya sehingga siswa lebih aktif ketika mengikuti kegiatan belajar
mengajar dan pembelajaran dirasa lebih menyenangkan. Untuk itu peneliti
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif teknik numbered heads untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sains siswa kelas IV MI
Wahid Hasyim Sukoanyar Pakis Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran sains dengan menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau Classroom Action Research yakni suatu penelitian yang mengkaji
proses pembelajaran dikaitkan dengan pengoptimalan penggunaan metode, media,
strategi pembelajaran, dalam mana kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut
diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa. Adapun
pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan rumus prosentase untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV pada
mata pelajaran sains di MI Wahid Hasyim Sukoanyar Pakis Malang. Hal ini
terlihat pada lembar observasi motivasi yang terus meningkat yaitu meningkat
sebesar 94,7%.

Meningkatkan Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing) dan Tim Quiz pada Siswa Kelas VB SDN

Di dalam Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional tahun 2005, Bahasa
Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi
adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan
berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami atau menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan
dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau
menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata
pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan
tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam
bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Kebijakan dimasukkannya bahasa
Inggris sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal di sekolah dasar telah
mendapat sambutan positif dari masyarakat.Akan tetapi, dalam penyampaiannya
juga banyak sekali kendala sehingga peserta didik kurang bisa menerima. Mulai
dari kurang pahamnya peserta didik terhadap kosakata asing, faktor tenaga
pendidik yang kurang mumpuni dalam penguasaan materi, faktor metode yang
kurang tepat sebagai alat interaksi hingga faktor motivasi siswa dalam
pembelajaran. Semua faktor tersebut sangat mempengaruhi pembelajaran Bahasa
Inggris.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses perencanaan
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dengan penggunaan metode bermain peran
(role playing ) dan tim quiz pada siswa kelas VB SDN Harjokuncaran 03
Sumbermanjing Wetan Malang. (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dengan penggunaan metode bermain peran
(role playing ) dan tim quiz pada siswa kelas VB SDN Harjokuncaran 03
Sumbermanjing Wetan Malang. (3) Mendeskripsikan proses dan hasil penilaian
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dengan penggunaan metode bermain peran
(role playing ) dan tim quiz pada siswa kelas VB SDN Harjokuncaran 03
Sumbermanjing Wetan Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Urutan kegiatan penelitian mencakup: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara, observasi,
dokumentasi, dan pengukuran tes hasil belajar. Sedangkan untuk analisisnya,
dokumentasi, dan pengukuran tes hasil belajar. Sedangkan untuk
analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji
keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Metode bermain peran dan tim quiz
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap kosakata bahasa Inggris pada
Siswa Kelas V SDN Harjokuncaran 03 Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Kabupaten Malang. Secara kuantitatif dapat ditunjukkan pada tes individual
sebesar 90% atau sebanyak 28 orang siswa dari 30 peserta tes dinyatakan lulus.
Sedangkan yang gagal sebanyak 2 orang siswa atau sebesar 10%. Ini berarti 90%
siswa berhasil dinyatakan lulus. Begitu juga pada hasil tes kelompok memperoleh
skor dalam rentang lulus. Sedang secara kualitatif dapat dijelaskan dari banyaknya
siswa yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan metode bermain peran dan tim quiz menyenangkan,
tumbuhnya rasa kebersamaan dalam kelompok, dan suasana kelas menjadi hidup
(2) pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan Metode bermain peran
dan tim quiz pada mata pelajaran bahasa Inggris, yang membahas tentang Job dan
Hobby, telah menunjukkan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien. Hal ini dapat ditunjukkan dari sikap dan keantusiasan peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran, serta tidak memerlukan waktu yang lama untuk
dapat memahamkan peserta didik terhadap pelajaran yang disajikan dengan
mengaplikasikan metode bermain peran dan tim quiz. Kalaupun masih ada
alternatif lain yang mungkin lebih baik dari apa yang telah disampaikan atau ditulis
dalam skripsi ini, maka hal itu dapat dijadikan sebagai masukan atau tambahan
agar skripsi ini terus berkembang dan tidak berhenti sampai disini.

Penerapan Strategi Reading Guide Dan Index Card Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Tentang Akhlak Terpuji Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan salah satunya adalah karena guru.
Maka Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama.
Oleh karena itu, Guru harus pandai memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan anak didik agar supaya anak didik merasa senang dalam belajar. Salah
satu alternatif yang digunakan yaitu dengan menerapkan strategi Reading Guide
dan Index Card Matc pada saat kegiatan belajar berlangsung sehingga hasil
pendidikan yang sesuai dapat terwujud dengan harapan kita. Dengan Penerapan
strategi Reading Guide dan Index Card Matc ini mengajak siswa untuk ikut
berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, karena di dalam strategi
Reading Guide dan Index Card Matc terdapat beberapa strategi dan teknik yang
dapat menciptakan suasana belajar menjadi efektif, efisien dan menyenangkan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendiskripsikan proses
merencanakan pembelajaran menggunakan strategi reading guide dan index card
matc untuk meningkatkan motivasi belajar tentang akhlak terpuji pada siswa kelas
V MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk. (2) Untuk mendiskripsikan proses
melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi reading guide dan index card
matc untuk meningkatkan motivasi belajar tentang akhlak terpuji pada siswa kelas
V MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk. (3) Untuk mendiskripsikan proses
mengevaluasi pembelajaran menggunakan strategi reading guide dan index card
matc untuk meningkatkan motivasi belajar tentang akhlak terpuji pada siswa kelas
V MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk.
Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dalam mengumpulkan data, penulis
menggunakan beberapa metode yaitu: metode observasi, metode dokumentasi dan
metode wawancara, adapun yang menjadi responden adalah guru mata pelajaran
akidah akhlak kelas V dan semua siswa kelas VA MIN Cengkok. Sedangkan untuk
menganalisisnya penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu berupa datadata
yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati, sehingga dalam hal
ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara
menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung uraian
dari keadaan yang sebenarnya di lapangan, disini penulis sertakan tabel sebagai
pelengkap data.
Proses perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini melalui Strategi
Reading Guide dan Index Card Match, yang terdiri dari 2 siklus 3 kali pertemuan.
Siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus kedua satu kali
pertemuan. Dalam perencanaan, peneliti menyusun rencana pelaksaan
pembelajaran, membuat media pembelajaran menyusun instrumen observasi untuk
mengamati siswa dalam kegiatan belajar. Dan sebelum pelajaran dimulai diadakan
pre test telebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi akhlak terpuji, dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Proses pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah disusun, pada siklus I, pertemuan pertama indikator yang
harus dicapai yaitu mengetahui arti optimis, qanaah dan tawakal, menunjukkan
contoh-contoh sifat-sifat optimis, qanaah dan tawakal, dan menunjukkan keuntungan
sifat optimis, qanaah dan tawakal. pertemuan kedua mengadakan evaluasi yaitu
bersama-sama siswa mengerjakan soal tentang materi minggu lalu. Pada siklus II
hampir sama dengan siklus I, hanya saja untuk memberikan pemahaman kepada
siswa secara garis besar
Proses pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran ini dilakukan pada setiap
pertemuan setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menggunakan strategi yang telah
diterapkan. Tingkat keberhasilan kelas dalam setiap siklusnya mengalami
peningkatan, yaitu mulai dari pre test yang rata-rata 60,8 meningkat pada siklus I
menjadi 70,2 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 83,1. Sedangkan
pada motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari pre test yang semula
1,5 meningkat menjadi 1,9 dan meningkat lagi menjadi 2,5. Dari hasil penilaian
dapat dibuktikan bahwa penerapan strategi reading guide dan index card match
dapat meningkatkan motivasi belajar akhlak terpuji pada siswa kelas VA MIN
Cengkok-Ngronggot-Nganjuk.

Penggunaan Strategi Contextual Teaching Learning (CTL)Dengan Pendekatan Inquiry Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas V MI

Pembelajaran IPA dengan metode ceramah dan demonstrasi menjadikan
siswa sebagai subyek belajar yang pasif karena hanya melihat, mendengar dan
mencatat, karena itu nilai yang dicapai siswa masih dibawah kriteria yang
ditetapkan di KTSP, maka dalam penelitian ini mencoba menggunakan strategi
contextual teaching learning (CTL) dengan pendekatan inquiry untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Penggunaan strategi contextual teaching learning (CTL)
dengan pendekatan inquiry dalam pembelajaran IPA memungkinkan siswa dapat
memiliki konsep-konsep (daya serap) mengenai bahan atau materi pokok bahasan
sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V Mi Al-Hikmah Sumberrejo
yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini menggunakan standar ketuntasan belajar
berdasarkan KTSP yaitu 75% untuk ketuntasan individu dan 80% untuk
ketuntasan kelas.
Dari penelitian ini dapat dikemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA
menggunakan strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry
menjadi efektif dengan lebih banyak memberikan bimbingan pada siswa.
Kemampuan guru mengajar sudah sesuai dengan RPP ini dilihat dari nilai akhir
yang diperoleh dari siklus I dan II yaitu 87% dan 95%. Kemampuan siswa
terhadap pembelajaran IPA menggunakan strategi contextual teaching learning
dengan pendekatan inquiry dari siklus I dan II menunjukkan hasil yaitu untuk
merumuskan masalah dari nilai B menjadi nilai A, merumuskan hipotesis dari
nilai C menjadi nilai B, mengumpulkan bukti dari nilai B menjadi nilai A,
menguji hipotesis dari nilai B menjadi nilai A, dan menyimpulkan dari nilai B
menjadi nilai A. Untuk ketuntasan kelas secara keseluruhan pada kemampuan
siswa terhadap metode inkuiri dari siklus I dan II mengalami peningkatan yaitu
dari perolehan nilai B menjadi nilai A.
Prestasi belajar siswa pada pokok bahasan magnet dengan penggunaan
strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry menunjukkan ada
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebelum menggunakan
strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry 14 siswa yang
belum tuntas dan hanya 1 siswa yang tuntas. kemudian setelah menggunakan
strategi contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry nilai rata-rata
siswa pada siklus I mencapai 76,6. 7 siswa telah mencapai ketuntasan individu
dan 8 siswa belum mencapai ketuntasan. Dari siklus II mengalami peningkatan
lagi yaitu prestasi belajar dari 15 siswa diperoleh hasil 14 siswa mencapai
ketuntasan individu dan 1 siswa belum mencapai ketuntasan individu, namun
untuk ketuntasan kelas sudah mendapatkan nilai rata-rata yang diperoleh 80,6.
Saran dari adanya penelitian ini adalah guru dapat menggunakan strategi
contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry pada saat pembelajaran
dengan cara memberikan bimbingan pada siswa, dan menggunakan strategi
contextual teaching learning dengan pendekatan inquiry dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.

Implementasi discovery approach melalui metode eksperimen dalam meningkatkan motivasi belajar IPA MI

Pendidikan Sains kususnya dalam dunia pendidikan diarahkan agar siswa
dapat menemukan sendiri, ia harus melakukan proses mental seperti mengamati,
klasifikasi, mengukur, meramalkan, dan menyimpulkan, sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sains siswa diajak interaksi
langsung dengan alam sekitar, mengaitkan dengan kejadian alam, dan hal ini
sangat menarik bagi mereka karena bereksperimen. Melihat masa mereka adalah
masa-masa penasaran (penuh pertanyaan), (butuh jawaban) dan selalu ingin
mengetahui hal-hal baru. Namun ternyata tidak semua guru memperhatikan proses
mengajarnya, kebanyakan dari mereka hanya mengajar, mentransfer ilmu kepada
siswa, tentang semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran jadi kurang
diperhatikan, hal ini juga akan berpengaruh pada hasil nilai belajar siswa menjadi
kurang maksimal.
Berdasarkan dari permasalahan-permasalahan tersebut maka peneliti ingin
meneliti apakah dengan implementasi discovery approach melalui metode
eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas VA MI
Miftahul Huda Jabung Malang, kususnya maateri tentang perubahan sifat benda.
Pendekatan discovery adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses
mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolonggolongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan
sebagainya. Dalam pendekatan atau metode ini siswa dibiarkan menemukan
sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan
memberikan intruksi.  Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri sehingga pendekatan discovery melaui metode eksperimen ini dirasa dapat
membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mendiskripsikan proses implementasi
discovery approach melalui metode eksperimen dalam meningkatkan motivasi
belajar IPA kelas VA MI Miftahul Huda Jabung Malang. (2) Untuk mengetahui
apakah implementasi discovery approach melalui metode eksperimen dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA pada kelas VA MI Miftahul Huda Jabung
Malang.

Implementasi discovery approach melalui metode eksperimen dalam meningkatkan motivasi belajar IPA MI

Pendidikan Sains kususnya dalam dunia pendidikan diarahkan agar siswa
dapat menemukan sendiri, ia harus melakukan proses mental seperti mengamati,
klasifikasi, mengukur, meramalkan, dan menyimpulkan, sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sains siswa diajak interaksi
langsung dengan alam sekitar, mengaitkan dengan kejadian alam, dan hal ini
sangat menarik bagi mereka karena bereksperimen. Melihat masa mereka adalah
masa-masa penasaran (penuh pertanyaan), (butuh jawaban) dan selalu ingin
mengetahui hal-hal baru. Namun ternyata tidak semua guru memperhatikan proses
mengajarnya, kebanyakan dari mereka hanya mengajar, mentransfer ilmu kepada
siswa, tentang semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran jadi kurang
diperhatikan, hal ini juga akan berpengaruh pada hasil nilai belajar siswa menjadi
kurang maksimal.
Berdasarkan dari permasalahan-permasalahan tersebut maka peneliti ingin
meneliti apakah dengan implementasi discovery approach melalui metode
eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas VA MI
Miftahul Huda Jabung Malang, kususnya maateri tentang perubahan sifat benda.
Pendekatan discovery adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses
mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolonggolongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan
sebagainya. Dalam pendekatan atau metode ini siswa dibiarkan menemukan
sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan
memberikan intruksi. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri sehingga pendekatan discovery melaui metode eksperimen ini dirasa dapat
membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mendiskripsikan proses implementasi
discovery approach melalui metode eksperimen dalam meningkatkan motivasi
belajar IPA kelas VA MI Miftahul Huda Jabung Malang. (2) Untuk mengetahui
apakah implementasi discovery approach melalui metode eksperimen dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA pada kelas VA MI Miftahul Huda Jabung
Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian
tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis
xix
menggunakan beberapa metode yaitu: metode observasi, metode dokumentasi
dan metode wawancara, adapun yang menjadi responden adalah guru mata
pelajaran IPA MI Miftahul Huda Jabung Malang dan semua siswa kelas VA MI
Miftahul Huda Jabung Malang. Sedangkan untuk menganalisisnya penulis
menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu berupa data–data yang tertulis
atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis
berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara
menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung
uraian dari keadaan yang sebenarnya di lapangan, disini penulis sertakan tabel
sebagai pelengkap data.
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan disini
bahwasannya implementasi discovery approach melalui metode eksperimen
dalam meningkatkan motivasi belajar IPA kelas VA MI Miftahul Huda Jabung
Malang benar-benar dapat meningkatkan motivasi belajar IPA kususnya
perubahan sifat benda. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan
peningkatan baik dari segi tingkahlaku siswa, keaktifan siswa, antusias siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar ataupun peningkatan prestasi belajar
siswa

Kamis, 01 Mei 2014

Penggunaan Pendekatan Pragmatik Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI Di MI

Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk mempersatukan keberagaman
bahasa, adat istiadat, suku, dan budaya. Bertolak dari hal tersebut, siswa
diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia
dengn baik dan benar. Permasalahan yang terjadi di kelas adalah siswa belum
mampu berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta
tidak sesuai dengan situasi dan konteks, sehingga perlu adanya inovasi dalam
pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu
meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VI MI AL IHSAN Jeru Turen
yang mencakup kelancaran berbicara, intonasi, struktur kalimat, ketepatan pilihan
kata, kontak mata dengan orang lain serta sesuai dengan situasi dan konteks.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
pragmatik. Pendekatan pragmatik membelajarkan siswa agar dapat berbicara
sesuai situasi dan konteks antara lain: siapa, di mana, kapan, tujuan, dan peristiwa
apa. Rancangan penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)
melalui tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian
berjumlah 49 siswa di MI AL IHSAN Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi, dan wawancara
selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, pendekatan pragmatik
diterapkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VI di MI AL IHSAN Jeru
Turen.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: hasil belajar siswa
berupa pemahaman konsep tentang situasi dan konteks saat berbicara secara
klasikal mengalami peningkatan, yaitu dari 57,1% pada pra tindakan menjadi
65,9% pada siklus I, dan 82,0% pada siklus II. Hasil belajar yang berupa tes
secara lisan pada siklus I diperoleh skor 51,5% dan menjadi 74,4% pada siklus II.
Secara keseluruhan hasil belajar siswa mengalami peningakatan dan mencapai
target yang telah ditetapkan setelah pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan pragmatik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendekatan pragmatik telah berhasil meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar guru menerapkan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan pragmatik dalam mengajarkan mata pelajaran
bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara. Bagi peneliti lain diharapkan
dapat meneliti dengan menggunakan metode atau pendekatan lain dalam rangka
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKN di Kelas IV MI

Pemikiran bahwa belajar akan lebih baik jika lingkungan diciptakan
alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang
dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorintasi target
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat dalam jangka
pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang, dan itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita.
Menyadari pentingnya kualitas pendidikan, maka lembaga pendidikan dan seluruh
tenaga edukatifnya senantiasa dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan
pelayanan pendidikan untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan serta
memotivasi siswa dalam belajar sehingga tujuan belajar dapat dicapai secara
optimal.
Belajar merupakan suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan tersebut ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu
yang belajar. Terkait dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran, penerapan
yang selama ini digunakan harus diubah. Penerapan yang sebelumnya berorientasi
pada guru, harus diubah menjadi penerapan yang berorientasi pada siswa. Hal ini
bertujuan agar siswa lebih aktif dan tidak hanya menjadi pendengar.
Motivasi ini juga sering disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya
timbul dalam diri siswa sendiri. Misalnya, keinginan untuk mendapat
keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan
sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap
usaha kelompok, keinginan diterima orang lain, dan lain sebagainya. Jadi,
motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.
Dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran PKN, diharapkan
siswa mampu mencari sendiri pengetahuan dari pada memperoleh pengetahuan.
Serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VI MI Al-Ittihad Saronggi.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi, maka
penerapan pendekatan inkuiri, mampu meningkatkan motivasi belajar siswa,
Pendekatan inkuiri sangat sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu tentang
“desa-kota”, Sedangkan bukti yang lain adalah pernyataan siswa yang
mengatakan senang terhadap pendekatan yang diterapkan, sehingga kelas lebih
hidup dan tidak hanya menunggu dari guru saja, tetapi siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri.

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIN

Upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan tugas bagi semua
komponen yang ada di madrasah. Hal ini akan dapat dilaksanakan jika madrasah
memiliki sikap dinamis, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan peningkatan
mutu pendidikan. Dalam hal ini madrasah diberikan kepercayaan untuk mengatur
dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan
peserta didiknya. Meskipun demikian, agar mutu pendidikan tetap terjaga dan
proses peningkatan mutu tetap terkontrol maka harus ada standar yang dijadikan
sebagai acuan/pedoman sebagai indikator evaluasi keberhasilan peningkatan
mutu tersebut. Pemikiran ini telah mendorong munculnya pendekatan baru, yakni
pengelolaan peningkatan mutu pendidikan yang dikenal dengan manajemen
peningkatan mutu berbasis madrasah (MPMBM).
Kebijakan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM)
merupakan salah satu bentuk desentralisasi pendidikan yang dipilih dengan tujuan
untuk memandirikan sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan ini
diimplementasikan dengan menerapkan manajemen yang transparan dan dengan
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan. Dalam
implementasinya, kebijakan MPMBM memiliki strategi yang berbeda dimasingmasing
madrasah sebab MPMBM menerapkan pendekatan “idiograpik”
(membolehkan adanya keberbagaian cara pelaksanaannya). Berangkat dari latar
belakang itulah kemudian penulis ingin membahasnya dalam skripsi dengan
mengambil judul Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah (MPMBM)
sebagai Upaya untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di MIN Malang 2.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
bagaimana implementasi MPMBM dalam meningkatkan mutu pendidikan, untuk
medeskripsikan strategi yang digunakan madrasah dalam implementasi MPMBM
untuk meningkatkan mutu pendidikan, mendeskripsikan dampak MPMBM
dengan prestasi belajar siswa, medeskripsikan dampak MPMBM dengan minat
masyarakat, dan mendeskripsikan dampak MPMBM dengan kebanggaan guru
terhadap MIN Malang 2.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Dan hasil yang diperoleh merupakan hasil dari data deskriptif, yakni
berupa kata-kata dan gambaran umum dilapangan. Sumber data yang peneliti
gunakan adalah data primer dan sekunder. Dalam pengumpulan data, peneliti
menggunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan dalam
menganalisi data, peneliti menggunakan analisis data diskriptif kualitatif. Untuk
pengecekan keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah implementasi MPMBM sudah
dilaksanakan dengan baik dengan melaksanakan langkah-langkah (1)
Implementasi perencanaan (analisis situasi, merumuskan tujuan, analisis SWOT
dan alternatif pemecahan masalah), (2) Peningkatan mutu pendidikan dengan
menyusun dan melaksanakan program, (3) Implementasi monitoring dan evaluasi
yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Strategi yang digunakan sebagai
upaya peningkatan mutu pendidikan adalah dengan mengefektifkan peran komite
madrasah dan merombak organisasi madrasah, pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), peningkatan keprofesionalan SDM (tenaga pendidik),
pemenuhan sarana dan prasarana, pelaksanaan berbagai program pembelajaran.
Dampak MPMBM terhadap prestasi siswa cukup baik dengan meningkatnya
prestasi akademik dan non akademik. Sedangkan dampak MPMBM dengan minat
masyarakat terhadap madrasah semakin meningkat hal ini disebabkan karena
madrasah selalu mengikutsertakan komite dalam penyelenggaraan pendidikan,
kinerja dari manajemen humas yang efektif di samping faktor gedung yang bagus,
guru yang profesional dan pendidikan agama yang bermutu. Dan dampaknya bagi
guru, dengan penerapan MPMBM, guru MIN Malang 2 merasa bangga terhadap
madrasah. Hal ini lebih disebabkan karena: manajemen madrasah yang semakin
baik, kerjasama madrasah dan komite yang kompak, prestasi siswa semakin
meningkat dan madrasah semakin diminati masyarakat.

Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar Islam

Pendidikan Akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral
(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan
kebiasaan oleh anak sejak masa analisa hingga ia menjadi mukallaf yang
mengarungi lautan kehidupan. Pengajaran akhlak di sekolah-sekolah pada saat ini
belum diberikan secara mandiri, dalam arti masih terintegrasi dengan mata
pelajaran Agama ataupun Pendidikan Pancasila, namun pada umumnya para
pendidik jarang sekali menyentuh mengenai pendidikan akhlak, karena
pendidikan akhlak dianggap sebagai pemberian ceramah-ceramah saja.
Usia Sekolah Dasar adalah masa yang sangat menentukan untuk masa
depannya dan pendidikan akhlak sangat dibutuhkan. Dalam hal ini harus ada
pendidikan akhlak yang mampu memadukan antara pendidikan sekolah , keluarga,
dan lingkungan secara kontineu, dengan mengkomunikasikan perkembangan anak
kepada pihak sekolah atas apa yang menjadi kebiasaan anak di rumah dan di
lingkungan agar terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan guru untuk
perbaikan pendidikan khususnya akhlak anak, berangkat dari latar belakang itulah
penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul
Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan
Permata Kota Malang
Sedangkan rumusan masalah yang menjadi pembahasan ini meliputi; apa
saja bentuk-bentuk pendidikan akhlak, bagaimana implementasi bentuk-bentuk
kegiatan pendidikan akhlak, dan aspek-aspek apa yang mendukung implementasi
pendidikan akhlak di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Permata Kota Malang
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja
bentuk-bentuk pendidikan akhlak, untuk mengetahui bagaimana implementasi
bentuk-bentuk kegiatan pendidikan akhlak, dan untuk mengetahui aspek-aspek
apa yang mendukung implementasi pendidikan akhlak di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Kota Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian
deskriptif kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan
metode observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya,
penulis menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan,
serta triangulasi data, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati
sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat
menggambarkan secara utuh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk
mendukung uraian dari keadaan yang sebenarnya ada di sekolah, disini penulis
sertakan gambar dan lampiran sebagai pelengkap data.
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan di sini
bahwasannya bentuk-bentuk pendidikan akhlak, dan implementasinya serta aspek
pendukungnya dimasukkan dalam program kurikuler, non kurikuler dan ekstra
x
kurikuler berupa akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak
terhadap lingkungan serta pembinaan kepribadian Lingkar Qur’an, yang dijadikan
program untuk mencapai quality assurance sekolah. Kalaupun masih ada program
lain yang belum disebutkan dalam skripsi ini, maka hal itu dapat dijadikan
masukan atau tambahan agar skripsi ini terus berkembang dan tidak berhenti
sampai di sni.

Peran Guru Dalam Pendidikan Anti Narkoba Di SD Negeri

Usia sekolah dasar merupakan usia yang sangat berperan penting bagi
pertumbuhan moral, sikap dan pengetahuan serta sosial untuk kehidupan pada
masa yang akan dihadapinya mendatang. Di usia ini peserta didik masih banyak
melakukan peniruan-peniruan dari tingkah laku orang yang usianya sudah di
atasnya. Jika peserta didik memperoleh hal-hal yang kurang baik maka ia akan
menirunya dan juga akan berpengaruh buruk bagi kehidupan yang mendatang,
karena hal ini akan terus ia bawa sampai akhir hayatnya. Narkoba adalah salah
satu dari beberapa hal yang dapat mempengaruhi dan dapat merusak moral
generasi muda penerus bangsa. Pencegahan penyalahgunaan narkoba dapat
dilakukan sejak dini yaitu dengan mensosialisasikan narkoba dan bahayanya
kepada peserta didik lewat alat peraga maupun ceramah dan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat di sekolah.
Tujuan dilakukan penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran
guru dalam pendidikan anti narkoba, bagaiman cara guru memasukkan pendidikan
anti narkoba pada kurikulum sekolah dan untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik mengetahui tentang narkoba dan bahayanya. Setelah penelitian ini
dilaksanakan, diharapkan dapat menjadi salah satu gambaran bagi pendidik dalam
meningkatkan usaha pencegahan penyalahgunaan narkoba sejak dini atau sejak
usia sekolah dasar.
Dalam merealisasikan tujuan tersebut di atas, maka digunakan dua
pendekatan yaitu pendekatan teoritis yaitu dengan melakukan studi kepustakaan
yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini dengan menggunakan metode
deduktif induktif. Dan menggunakan pendekatan empiris yang bertujuan untuk
mengetahui secara langsung gambaran objek penelitian yang dilakukan dengan
mencari, mengamati dan mengolah data yang diperoleh dari hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dinoyo. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan dokumentasi, sedangkan
metode analisisnya menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Negeri dinoyo IV sudah
menerapkan Pendidikan Anti Narkoba, yaitu dengan memasang poster-poster dan
memberikan arahan kepada peserta didik tentang narkoba dan bahayanya. Tetapi
untuk Pendidikan Anti Narkoba belum dimasukkan dalam kurikulum sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar penerapan pendidikan anti
narkoba di sekolah lebih di tingkatkan lagi, agar peserta didik lebih mengerti
tentang narkoba dan bahayanya agar siswa tidak mencobannya.

Penggunaan Media Kartu Huruf Dalam Pembelajaran Aksara Jawa Sebagai Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas II SDN

Aksara jawa merupakan salah satu problem yang menakutkan terutama
bagi generasi muda yang mempelajari pelajaran Bahasa Jawa. Bayangan sulitnya
menghafal bentuk-bentuk huruf yang rumit juga banyaknya huruf yang harus
dihafal ditambah lagi jika sudah berbenturan dengan aturan menulis aksara jawa
yang baku semakin membuat pelajar enggan untuk mempelajari apalagi
memperdalam penguasaan baca tulis aksara jawa. Permasalahan tersebut juga
menimpa sebagian besar siswa siswi kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu.
Dengan menggunakan Media Kartu Huruf diharapkan dapat menjadi salah satu
alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Pemilihan media kartu huruf dalam
pembelajaran Aksara Jawa ini tidak lepas dari fungsi media yang dapat menjadi
salah satu fariasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan metode
pembelajaran yang menyenangkan, penggunaan media kartu huruf ini dapat
membantu siswa agar lebih termotivasi dalam mempelajari Aksara Jawa.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan proses pelaksanaan
penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran Aksara Jawa sebagai upaya
peningkatan motivasi belajar siswa kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu, 2)
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Aksara Jawa dengan menggunakan
media kartu huruf pada siswa kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu, 3)
mendeskripsikan proses evaluasi pembelajaran Aksara Jawa dengan menggunakan
media kartu huruf pada siswa kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu. Untuk
mencapai tujuan tersebut, digunakan rancangan penelit ian tindakan kelas yang
melibatkan data kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian tindakan kelas
dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
beberapa metode, yaitu: metode observasi, metode dokumentasi dan metode
wawancara. Sedangkan untuk menganalisis, peneliti menggunakan analisis
deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran secara menyeluruh tentang keadaan yang
sebenarnya. Peneliti juga menyertakan table sebagai pendukung dan pelengkap
uraian data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media kartu huruf
dalam pembelajaran Aksara Jawa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas II SDN Torongrejo 02 Kota Batu. Bukti secara kualitatif dapat diketahui dari
suasana kelas yang menjadi lebih aktif dan semangat kerjasama dengan
kemlompoknya. Sedangkan bukti secara kuantitatif dapat dilihat dari hasil tes
belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa Kelas IV SDN

Suatu lembaga pendidikan akan dapat bersaing secara kompetitif apabila
dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik terlepas seperti apapun latar
belakang siswa didiknya. Karena itu guru dituntut menguasai metode
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang dihadapi.
Fenomena yang terjadi di SDN Talang III Sumenep, ada beberapa hambatan,
hambatan yang paling signifikan yaitu antusias siswa untuk belajar masih sangat
rendah sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Menyikapi permasalahan
tersebut, maka perlu diterapkan metode yang lebih tepat. Untuk menanggulangi
hal itu telah benyak konsep metode pembelajaran aktif yang ditawarkan. Metode
pembelajaran aktif tampaknya merupakan salah satu jawaban atas permasalahan
tentang rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran di SDN Talang III Sumenep.
Salah satunya adalah dengan menerapkan metode Quantum Teaching pada
pelajaran ini, diharapkan prestasi belajar siswa terus meningkat dan hasil
belajarnya akan memuaskan, sebab pada metode ini keaktifan siswa lebih di
utamakan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan
Quantum Teaching pada pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III
Sumenep, (2) Bagaimana peningkatan prestasi belajar melalui metode Quantum
Teaching pada pelajaran PKN pada siswa kalas IV SDN Talang III Sumenep, (3)
Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam penerapan Quantum Teaching pada
pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III Sumenep.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Urutan kegiatan penelitian ini mencakup: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Dalam pengumpulan
datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan untuk analisanya, penulis menggunakan aanalisis deskriptif kualitatif.
Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara maka penerapan Quantum teaching, mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar
6,55 pada siklus I ini meningkat menjadi 7,93 atau sekitar 4%. Sedangkan pada
siklus II peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata pre test
sebesar 6,55 pada siklus II ini meningkat menjadi 8,66 atau sekitar 35%. Hal ini
18
menunjukkann bahwa 90% siswa berhasil meningkatkan prestasi belajar PKN
dengan hasil belajar yang baik, walaupun selama penerapan masih mengalami
beberapa hambatan, akan tetapi hal ini bukan berarti menafikan keberhasilan
penerapan quantum teaching dalam pelajaran PKN pada siswa kelas IV di SDN
Talang III Sumenep karena dalam penerapan quantum teaching telah
menunjukkan hasilnya yaitu kegairahan dan kesenangan siswa dalam belajar,
suasana yang terlihat dinamis dan siswa menjadi aktif.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Think-Pair-Share Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama Islam Kelas IV SDN

Berdasarkan  observasi peneliti, ternyata di SDN Manggis I Ngancar Kediri, Selama
ini  metode yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama islam adalah ceramah,
tanya jawab, dan diskusi. Metode ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian
materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar. Berpijak
pada latar belakang diatas maka permasalahan yang timbul adalah: 1)Bagaimana
penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think-Pair-Share) dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas
IV SDN Manggis I Ngancar Kab. Kediri ? 2)Seberapa efektifkah pembelajaran kooperatif
dengan metode TPS (Think-Pair-Share) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN Manggis I Ngancar Kediri ?.
Adapun tujuan yang ingin diketahui dari permasalahan tersebut diatas adalah: 1)Untuk
mendeskripsikan  penerapan  pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think-PairShare)
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

kelas IV SDN Manggis I Ngancar Kediri. 2) Untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think-Pair-Share) dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Agama Islam kelas IV SDN Manggis I Ngancar
Kediri

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
menggabungkan interaksi antara sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat
nyata. Think Pair Share adalah suatu metode kooperatif yang memberi siswa waktu untuk
berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Metode ini memperkenalkan ide
“waktu berfikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan. Prestasi merupakan hasil dari pemahaman
yang didapat serta penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga
prestasi dapat diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi
belajar..
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali tindakan, (4X35
menit) dan siklus II juga dilakukan dalam dua kali tindakan (4X35 menit). Tahapan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) meliputi perencanaan, pelaksanaan,
Pengamatan, dan refleksi. Dari hasil analisa, menunjukkan bahwa penerapan
Pembelajaran Kooperatif  Dengan Metode Think-Pair-Share Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV SDN Manggis I
Ngancar Kab. Kediri. telah dilaksanakan dengan baik dan efektif dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya
peningkatan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Penerapan Metode Resitasi Dan Metode Drill Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Pelajaran Matematika Di SDN

Suatu lembaga pendidikan akan dapat bersaing secara kompetitif apabila
dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat
penting dalam peningkatan kualitas peserta didik terlepas seperti apapun latar
belakang siswa didiknya. Karena itu Guru dituntut menguasai metode pembelajaran
yang beragam dengan tujuan agar bisa memilih metode yang sesuai dengan situasi
dan kondisi siswa yang dihadapi. Fenomena yang terjadi di SDN Pulerajo 02 Bakung
Blitar, ada beberapa hambatan, hambatan yang paling signifikan yaitu hasil belajar
siswa yang kurang memuaskan (kebanyakan siswa memperoleh nilai 50 ke bawah) dan
siswa terlalu lama dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Menyikapi
permasalahan tersebut, maka perlu diterapkan metode yang lebih tepat.
Untuk menanggulangi hal itu telah banyak konsep metode pembelajaran aktif
yang ditawarkan. Metode pembelajaran aktif nampaknya merupakan salah satu
jawaban atas permasalahan tentang rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran di
SDN Pulerejo 02 Bakung Blitar. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode
resitasi dan drill pada pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar siswa terus
meningkat, sebab pada metode ini keaktifan peserta didik lebih diutamakan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses perencanaan
pembelajaran dengan menerapkan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam upaya
meningkatkan hasil belajar perkalian dan pembagian pada mata pelajaran
Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar, (2)
Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode
penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil belajar perkalian dan
pembagian pada mata pelajaran Matematika kelas III SDN Pulerejo 02 kecamatan
Bakung kabupaten Blitar, (3) Mendeskripsikan proses mengevaluasi pembelajaran
dengan menerapkan metode penugasan (resitasi) dan drill dalam meningkatkan hasil
belajar perkalian dan pembagian pada mata pelajaran Matematika siswa kelas III
SDN Pulerejo 02 kecamatan Bakung kabupaten Blitar.
Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Urutan kegiatan penelitian mencakup:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi,
pengukuran tes hasil belajar, dan angket. Sedangkan untuk analisisnya, penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji keabsahan data penulis
menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes individual pada
post tes siklus I, dan post tes siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, mulai dari
tingkat keberhasilan post tes siklus I sebesar 71,43% atau sebanyak 5 siswa dari 7
peserta tes yang dinyatakan lulus. Sedangkan yang gagal sebanyak 2 siswa atau
sebesar 28,57%. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode resitasi
dan drill selama dua siklus (3 kali pertemuan). Kemudian pada siklus II meningkat
menjadi 85,71% atau sebanyak 6 siswa dari 7 peserta tes yang dinyatakan lulus.
Sedangkan yang gagal sebanyak 1 siswa atau sebesar 14,29%. Hal ini menunjukkan
bahwa 90% siswa berhasil mempelajari perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka
dan pembagian bilangan tiga angka pada mata pelajaran Matematika dengan
menerapkan metode resitasi dan drill.

Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Melalui Pembiasaan Praktik Keagamaan dalam Meningkatkan Ketaatan Ibadah Siswa Di Lembaga Pendidikan

Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Melalui Pembiasaan Praktik Keagamaan dalam Meningkatkan Ketaatan Ibadah Siswa Di Lembaga Pendidikan

Pembiasaan dalam praktik keagamaan mempunyai manfaat yang besar
guna menanamkan suatu nilai pada peserta didik. Suatu tindakan yang dilakukan
secara terus menerus dalam waktu yang lama akan membekas pada diri seseorang
dan menjadi kepribadian tertentu. Sebenarnya pembiasaan bukanlah suatu hal
yang baru dalam dunia pendidikan. Rasulullah dan juga para ulama' terdahulu
juga menggunakan pembiasaan sebagai salah satu teknik untuk mendidik. Untuk
itu pembiasaan perlu diterapkan dalam pendidikan modern. Siswa siswi di SDI
Garum dilatih untuk membiasakan mengamalkan ajaran agama Islam di
lingkungan sekolah dan juga di luar sekolah.
Berangkat dari latar belakang tersebut penulis berkinginan melakukan
penelitian mengenai Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Melalui Pembiasaan
Praktik Keagamaan dalam Meningkatkan Ketaatan Ibadah Siswa di Lembaga
Pendidikan Ma’arif Nu Sekolah Dasar Islam (SDI) Garum Blitar. Dengan
rumusan masalah, bagaimna internalisasi nilai-nilai keislaman melalui
pembiasaan praktek keagamaan dalam meningkatkan ketaatan ibadah siswa di
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sekolah Dasar Islam (SDI) Garum dan
bagaimana hasil yang dicapai dalam internalisasi nilai-nilai keislaman melalui
pembiasaan praktek keagamaan dalam meningkatkan ketaatan ibadah siswa. Yang
bertujuan untuk mengetahui proses internalisasi nilai-nilai keislaman melalui
pembiasaan praktik keagamaan dalam meningkatkan ketaatan ibadah siswa di
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sekolah Dasar Islam (SDI) Garum dan untuk
mengetahui hasil yang dicapai melalui pembiasaan praktik keagamaan dalam
menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam meningkatkan ketaatan ibadah
siswa.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu data yang dipaparkan berupa kata-kata/ gambaran-gambaran
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai
metode pengumpulan data. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Selain itu, untuk mendukung uraian dari
keadaan di lapangan, penulis menyertakan transkrip wawancara dan photo
sebagai data penguat.
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis, dapat disampaikan di sini
bahwasanya di SDI Garum dilaksanakan internalisasi nilai-nilai keislaman melalui
praktek pembiasaan sholat dhuha berjamaah, pembiasaan sholat dhuhur dan ashar
berjamaah, qira’atul Qur’an, istihgosah dan doa bersama, khotmil Qur’an dan
tahlilan, tausyiyah pagi, hidup bersih, tegur sapa, dan pembiasaan berdoa sebelum
dan sesudah belajar untuk meningkatkan ketaatan ibadah siswa. Pembiasaanpembiasaan
praktik keagamaan tersebut mampu meningkatkan siswa taat
beribadah dan berakhlaq terpuji baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Penelitian ini penulis harapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran untuk
mengembangkan pendidikan agama Islam baik di sekolah maupun di lingkungan
luar sekolah yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada anak
dengan menggunakan metode pembiasaan praktik keagamaan.