Jumat, 02 Mei 2014

Penggunaan Metode Jari Tangan Pada Perkalian Mata Pelajaran Matematika Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Banyak siswa berpendapat bahwa pelajaran matematika sukar dan
menjemukan sehingga mereka kurang berminat mempelajarinya. Untuk mengatasi
masalah ini guru harus menjadikan matematika sebagai suatu yang menarik dan
menyenangkan sehingga anak didik menyukai pembelajaran matematika. Untuk
itu guru harus menciptakan kegiatan-kegiatan yang menyebabkan siswa senang
dan asyik dalam mempelajari matematika. Salah satu kegiatan yang dapat
membuat siswa bersikap seperti itu adalah permainan. Permainan yang dimaksud
adalah permainan yang mengandung unsur-unsur pelajaran matematika. Untuk
lebih merangsang anak belajar operasi perkalian pada permulaan perlu diupayakan
rangsangan-rangsangan belajar, seperti permainan yang ada relevansinya dengan
pelajaran seperti tabel, sistem bilangan, dan menggunakan metode jari tangan
sehingga anak akan lebih rajin dan termotivasi untuk belajar.
Rumusan masalah penelitian ini secara umum adalah bagaimana proses
penggunaan metode jari tangan pada perkalian mata pelajaran matematika dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan Jabung
Kabupaten Malang. Dan tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan
proses penggunaan metode jari tangan pada perkalian mata pelajaran matematika
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan
Jabung Kabupaten Malang.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Malang, tepatnya di MI Sunan
Giri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Pendekatan penelitian ini adalah
kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research ).
Tahap penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Taggart, yaitu berupa suatu siklus spiral yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik-teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu: (1) observasi; (2) wawancara; dan (3) dokumentasi. Data
yang diperoleh dari tindakan kemudian dianalisis. Data yang bersifat kualitatif
yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif,
sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif, cukup
dengan menggunakan analisis deskriptif dan sajian visual. Sumber data dari
penelitian ini adalah satu kelas, yaitu siswa kelas IV MI Sunan Giri kecamatan
Jabung kabupaten Malang.
Hasil penelitian ini yaitu; 1) Dengan menggunakan metode jari tangan
pada perkalian, siswa kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan Jabung Kabupaten
Malang lebih giat belajar. Ini terbukti ketika pelajaran dimulai siswa langsung
minta diberi soal, 2) Dengan penerapan metode jari tangan pada perkalian, siswa
jadi aktif dan semangat dalam pembelajaran karena mereka tidak lagi takut jika
ditanya perkalian, mereka akan sangat mudah dan cepat dalam menghitung
perkalian tanpa harus mencontek, 3) Dengan penerapan metode jari tangan pada
perkalian di kelas IV MI Sunan Giri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang, antar
guru dan siswa saling dapat pengalaman dan masukan karena dalam KBM
keduanya saling bertukar informasi tentang perkalian. Banyak cara menggunakan
metode jari tangan. Ada siswa yang sudah bisa mengalikan dengan metode jari
tangan dengan cara lain yang berbeda dengan yang diajarkan guru yang. Walaupun
berbeda caranya, hasilnya tetap sama. Jadi siswa lain dapat memakai berbagai cara
yang mereka anggap paling mudah dimengerti dan dihafal.

Penerapan Strategi Active Learning melalui Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas IVB Pada Mata Pelajaran Matematika di

Untuk berhasilnya statu pembelajaran, ada tiga mainstream yang perla
disoroti, yaitu pembaharuan currĂ­culo, peningkatan kualitas pembelajaran, dan
efektifitas pembelajaran.Kurikulum pendidikan harus komprehensif terhadap
dinamika sosial, relevan, tidak overload dan mampu mengakomodasikan
keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi. Kualitas pembelajaran harus
ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas hasil pendidikan. Secara mikro harus
ditemukan strategi atau metode pendekatan yang efektif di kelas, yang lebih
memberdayakan portensi siswa.Terutama pada mata pelajaran matematika.
Matematika sangat dirasakan sulit oleh siswa. Untuk menjadikan pembelajaran
Matematika yang lebih aktif dan bermakna, guru harus mempunyai cara atau
metode yang tepat.Oleh karena itu salah satu lembaga pendidikan Islam, MI
Raudlatul Falah Talok Turen selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
sekolahnya .
Berangkat dari permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan strategi Active Learning melalui
metode Problem Solving untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada
mata pelajaran matematika di MI Raudlatul Falah Talok Turen? Dan (2)Apakah
penerapan strategi Active Learning melalui metode Problem Solving dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB pada mata pelajaran matematika
di MI Raudlatul Falah Talok Turen?
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (class-room
action research) dengan jenis penelitian mandiri. Tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi, dokumentasi, dan test. Data yang
bersifat kualitatif dianalisa dengan analisa deskriptif kualitatif sedangkan data
yang bersifat kuantitatif dianalisa dengan analisa deskriptif kuantitatif.
Dari penelitian yang dilakukan di lapangan, strategi Active Learning
melalui metode Problem Solving dengan cara memberikan replika balok dan
kubus kepada siswa dan mengamati sifat-sifat kubus dan balok,membuka jaringjaring
balok dan kubus terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari
hasil observasi dan data empiris di lapangan menunjukkan bahwa penerapan
strategi Active Learning melalui metode Problem Solving terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di MI
Raudlatul Falah Talok Turen. Hasil pre test menunjukkan nilai rata-rata sebesar
52, hasil siklus I menunjukkan rata-rata 67 atau meningkat 28.84% sedangkan
hasil siklus II menunjukkan nilai rata-rata 86.25% atau meningkat dari siklus I ke
siklus II sebesar 28.73%. Dan bentuk aplikasi dari penerapan strategi Active
learning melalui metode Problem Solving adalah penggunaan balok dan kubus
dari kertas karton yang terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika di MI Raudlatul Falah Talok Turen.
Adapun saran penelitian adalah (1) hendaknya para guru lebih banyak
memilih strategi yang akan digunakan saat akan melakukan pelaksanaan
pembelajaran. Agar pembelajaran tidak menjadi bosan dan meghidupkan kelas
dan siswa belajar dengan aktif.Banyak sekali strategi yang bisa diterapkan jika
para guru mau aktif.(2) Guru adalah penentu keberhasilan siswa jadi seorang guru
harus benar-benar menguasi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
Guru tidak boleh setengah setengah pada saat mengajar siswa.

Penggunaan Pendekatan CTL dengan metode Inquiry untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajar IPA Kelas IV MI

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori
tersebut didasarkan atas pengamatan. IPA mempunyai ciri khas yaitu objektif,
metodik, sistematik dan berlaku umum. Dengan sifat tersebut terkembangkan
suatu sikap yang disebut sikap ilmiah yang salah satu dari sikap ilmiah tersebut
adalah tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti
nyata. Namun dalam realitanya di sekolah, siswa selalu diberi pembelajaran
dengan strategi konvensional yang menyebabkan siswa tidak berkembang dalam
kegiatan pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Menyikapi permasalahan di atas, perlu dikembangkan pendekatan ataupun metode
yang tepat dan efektif. Pendekatan CTL dengan metode inquiry sebagai salah satu
pendekatan dan metode alternatif yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan
menyenangkan yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA.
Beranjak dari permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana implementasi pendekatan CTL (Contextual
Teaching Learning) dengan metode inquiry untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas IV MI Roudlatul Muta’allimin Sawahan Turen. Sedangkan tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi pendekatan CTL (Contextual
Teaching Learning) dengan metode inquiry untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas IV MI Roudlatul Muta’allimin Sawahan Turen
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (class-room
action research) dengan jenis penelitian mandiri. Tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
yang bersifat kualitatif dianalisa dengan analisa deskriptf kualitatif sedangkan data
yang bersifat kuantitatf dianalisa dengan analisa deskriptif kuantitatif.
Dari hasil observasi dan data empiris di lapangan menunjukkan bahwa,
bentuk penggunaan pendekatan CTL melalui metode inquiry yang efektif dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA adalah dengan guru
memberikan pertanyaan kepada siswa kemudian siswa mencari jawaban atas
pertanyaan tersebut dengan cara melakukan praktek atau percobaan. Penggunaan
pendekatan CTL melalui metode inquiry terbukti dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA di MI Roudlatul Muta’allimin
Sawahan Turen Malang. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi motivasi
yang menunjukkan bahwa peningkatan motivasi siswa dari pre test sampai siklus
terakhir (siklus II) menunjukkan peningkatan sebesar 113,3% dari prosentase
maksimal 166,6%.

Penerapan Pendekatan CTL Melalui Metode Inquiry Dan Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Pemahaman konsep Energi Bunyi Pada Siswa Kelas IV MI

Metode inquiry merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
CTL, yang mana siswa dituntut untuk menemukan pemecahan masalah dari
pengetahuan yang mereka miliki, dan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk
mengaktifkan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan
metode tanya jawab merupakan penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, dari siswa kepada guru
dapat juga dari siswa kepada siswa yang lain sehingga terbentuk hubungan multi
arah. Penulis menggunakan pendekatan CTL melalui metode inquiry dan tanya
jawab dalam penelitian ini karena materi-materi ilmu pengetahuan alam
membahas tentang hubungan manusia dengan alam dan segala
keanekaragamannya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga
pendekatan CTL ini dirasa dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih
efektif.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1)
Mendiskripsikan proses merencanakan pembelajaran menggunakan pendekatan
CTL melalui metode inquiry dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahama
energi bunyi pada siswa kelas IV MI Al-Fatah Banjarejo Pakis di Malang. (2)
Mendiskripsikan proses melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan
CTL melalui metode inquiry dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman
IPA pokok bahasan energi bunyi pada siswa kelas IV MI Al-Fatah Banjarejo
Pakis di Malang. (3) Mendiskripsikan proses mengevaluasi pembelajaran
menggunakan pendekatan CTL melalui metode inquiry dan tanya jawab untuk
meningkatkan pemahaman energi bunyi pada siswa kelas IV MI Al-Fatah
Banjarejo Pakis di Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian
tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis
menggunakan beberapa metode yaitu: metode observasi, metode dokumentasi
dan metode wawancara, adapun yang menjadi responden adalah guru mata
pelajaran IPA kelas IV MI Al Fatah dan semua siswa kelas IV MI Al Fatah.
Sedangkan untuk menganalisisnya penulis menggunakan analisis deskriptif
kualitatif yaitu berupa data–data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku
yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian
yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang
sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung uraian dari
keadaan yang sebenarnya di lapangan, disini penulis sertakan tabel sebagai
pelengkap data. Proses perencaaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dengan
menganalisis komponen dan isi butir, menetapkan materi pembelajaran, menelaah
buku paket IPA kelas IV, Mengembangkan silabus, menyusun rencana pelaksaan
pembelajaran, membuat lembar kegiatan siswa, menyusun instrumen
pengumpulan data yang meliputi instrumen observasi untuk mengamati guru
dalam pelaksaan pembelajaraan, instrumen lembar observasi untuk mengamati
kegiatan siswa dalam melakukan percobaan dan mempresentasikan hasil
percobaannya, angket untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran, serta instrumen soal ulangan harian.
Proses pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah disusun, pada siklus I, pertemuan pertama guru bidang
studi dan peneliti memfasilitasi siswa mempelajari sumber energi bunyi,
pertemuan kedua mengkaji dan melakukan pembuktian melalui percobaan tentang
sumber energi bunyi dan perambatan bunyi melalui benda padat, dilanjutkan
mempresentasikan hasil pekerjaan dan diskusi kelompok. Pada siklus II,
pertemuan pertama guru dan peneliti memfasilitasi siswa untuk melakukan
pembuktian melalui percobaan tentang perambatan bunyi melalui benda cair dan
gas.
Proses Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
untuk memberikan penilaian dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran,
kerjasama masing-masing siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran,
evaluasi dalam penelitian ini dilakukan pada tiap pertemuan setelah proses
pembelajaran berlangsung untuk menentukan sudah sejauh mana pengembangan
metode yang sedang dikembangkan telah berhasil sesuai dengan yang

Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Dengan Menggunakan Teknik Numbered Heads Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Sains Di MI

Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga
sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah
merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatanmuatan
informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya
dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Tampaknya,
perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan
interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar
juga lebih mempertimbangkan siswa. Dalam pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif teknik numbered heads siswa tidak hanya
mendapatkan informasi dari guru saja, akan tetapi siswa juga bisa bisa belajar
dengan temannya sehingga siswa lebih aktif ketika mengikuti kegiatan belajar
mengajar dan pembelajaran dirasa lebih menyenangkan. Untuk itu peneliti
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif teknik numbered heads untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sains siswa kelas IV MI
Wahid Hasyim Sukoanyar Pakis Malang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran sains dengan menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) atau Classroom Action Research yakni suatu penelitian yang mengkaji
proses pembelajaran dikaitkan dengan pengoptimalan penggunaan metode, media,
strategi pembelajaran, dalam mana kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut
diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa. Adapun
pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan rumus prosentase untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV pada
mata pelajaran sains di MI Wahid Hasyim Sukoanyar Pakis Malang. Hal ini
terlihat pada lembar observasi motivasi yang terus meningkat yaitu meningkat
sebesar 94,7%.

Meningkatkan Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing) dan Tim Quiz pada Siswa Kelas VB SDN

Di dalam Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional tahun 2005, Bahasa
Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi
adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan
berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami atau menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan
dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau
menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata
pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan
tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam
bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Kebijakan dimasukkannya bahasa
Inggris sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal di sekolah dasar telah
mendapat sambutan positif dari masyarakat.Akan tetapi, dalam penyampaiannya
juga banyak sekali kendala sehingga peserta didik kurang bisa menerima. Mulai
dari kurang pahamnya peserta didik terhadap kosakata asing, faktor tenaga
pendidik yang kurang mumpuni dalam penguasaan materi, faktor metode yang
kurang tepat sebagai alat interaksi hingga faktor motivasi siswa dalam
pembelajaran. Semua faktor tersebut sangat mempengaruhi pembelajaran Bahasa
Inggris.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses perencanaan
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dengan penggunaan metode bermain peran
(role playing ) dan tim quiz pada siswa kelas VB SDN Harjokuncaran 03
Sumbermanjing Wetan Malang. (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dengan penggunaan metode bermain peran
(role playing ) dan tim quiz pada siswa kelas VB SDN Harjokuncaran 03
Sumbermanjing Wetan Malang. (3) Mendeskripsikan proses dan hasil penilaian
pemahaman kosakata Bahasa Inggris dengan penggunaan metode bermain peran
(role playing ) dan tim quiz pada siswa kelas VB SDN Harjokuncaran 03
Sumbermanjing Wetan Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Urutan kegiatan penelitian mencakup: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara, observasi,
dokumentasi, dan pengukuran tes hasil belajar. Sedangkan untuk analisisnya,
dokumentasi, dan pengukuran tes hasil belajar. Sedangkan untuk
analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji
keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Metode bermain peran dan tim quiz
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap kosakata bahasa Inggris pada
Siswa Kelas V SDN Harjokuncaran 03 Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Kabupaten Malang. Secara kuantitatif dapat ditunjukkan pada tes individual
sebesar 90% atau sebanyak 28 orang siswa dari 30 peserta tes dinyatakan lulus.
Sedangkan yang gagal sebanyak 2 orang siswa atau sebesar 10%. Ini berarti 90%
siswa berhasil dinyatakan lulus. Begitu juga pada hasil tes kelompok memperoleh
skor dalam rentang lulus. Sedang secara kualitatif dapat dijelaskan dari banyaknya
siswa yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan metode bermain peran dan tim quiz menyenangkan,
tumbuhnya rasa kebersamaan dalam kelompok, dan suasana kelas menjadi hidup
(2) pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan Metode bermain peran
dan tim quiz pada mata pelajaran bahasa Inggris, yang membahas tentang Job dan
Hobby, telah menunjukkan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien. Hal ini dapat ditunjukkan dari sikap dan keantusiasan peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran, serta tidak memerlukan waktu yang lama untuk
dapat memahamkan peserta didik terhadap pelajaran yang disajikan dengan
mengaplikasikan metode bermain peran dan tim quiz. Kalaupun masih ada
alternatif lain yang mungkin lebih baik dari apa yang telah disampaikan atau ditulis
dalam skripsi ini, maka hal itu dapat dijadikan sebagai masukan atau tambahan
agar skripsi ini terus berkembang dan tidak berhenti sampai disini.

Penerapan Strategi Reading Guide Dan Index Card Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Tentang Akhlak Terpuji Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan salah satunya adalah karena guru.
Maka Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan
secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama.
Oleh karena itu, Guru harus pandai memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan anak didik agar supaya anak didik merasa senang dalam belajar. Salah
satu alternatif yang digunakan yaitu dengan menerapkan strategi Reading Guide
dan Index Card Matc pada saat kegiatan belajar berlangsung sehingga hasil
pendidikan yang sesuai dapat terwujud dengan harapan kita. Dengan Penerapan
strategi Reading Guide dan Index Card Matc ini mengajak siswa untuk ikut
berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, karena di dalam strategi
Reading Guide dan Index Card Matc terdapat beberapa strategi dan teknik yang
dapat menciptakan suasana belajar menjadi efektif, efisien dan menyenangkan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendiskripsikan proses
merencanakan pembelajaran menggunakan strategi reading guide dan index card
matc untuk meningkatkan motivasi belajar tentang akhlak terpuji pada siswa kelas
V MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk. (2) Untuk mendiskripsikan proses
melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi reading guide dan index card
matc untuk meningkatkan motivasi belajar tentang akhlak terpuji pada siswa kelas
V MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk. (3) Untuk mendiskripsikan proses
mengevaluasi pembelajaran menggunakan strategi reading guide dan index card
matc untuk meningkatkan motivasi belajar tentang akhlak terpuji pada siswa kelas
V MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk.
Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dalam mengumpulkan data, penulis
menggunakan beberapa metode yaitu: metode observasi, metode dokumentasi dan
metode wawancara, adapun yang menjadi responden adalah guru mata pelajaran
akidah akhlak kelas V dan semua siswa kelas VA MIN Cengkok. Sedangkan untuk
menganalisisnya penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu berupa datadata
yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati, sehingga dalam hal
ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara
menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk mendukung uraian
dari keadaan yang sebenarnya di lapangan, disini penulis sertakan tabel sebagai
pelengkap data.
Proses perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini melalui Strategi
Reading Guide dan Index Card Match, yang terdiri dari 2 siklus 3 kali pertemuan.
Siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus kedua satu kali
pertemuan. Dalam perencanaan, peneliti menyusun rencana pelaksaan
pembelajaran, membuat media pembelajaran menyusun instrumen observasi untuk
mengamati siswa dalam kegiatan belajar. Dan sebelum pelajaran dimulai diadakan
pre test telebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi akhlak terpuji, dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Proses pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah disusun, pada siklus I, pertemuan pertama indikator yang
harus dicapai yaitu mengetahui arti optimis, qanaah dan tawakal, menunjukkan
contoh-contoh sifat-sifat optimis, qanaah dan tawakal, dan menunjukkan keuntungan
sifat optimis, qanaah dan tawakal. pertemuan kedua mengadakan evaluasi yaitu
bersama-sama siswa mengerjakan soal tentang materi minggu lalu. Pada siklus II
hampir sama dengan siklus I, hanya saja untuk memberikan pemahaman kepada
siswa secara garis besar
Proses pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran ini dilakukan pada setiap
pertemuan setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menggunakan strategi yang telah
diterapkan. Tingkat keberhasilan kelas dalam setiap siklusnya mengalami
peningkatan, yaitu mulai dari pre test yang rata-rata 60,8 meningkat pada siklus I
menjadi 70,2 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 83,1. Sedangkan
pada motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari pre test yang semula
1,5 meningkat menjadi 1,9 dan meningkat lagi menjadi 2,5. Dari hasil penilaian
dapat dibuktikan bahwa penerapan strategi reading guide dan index card match
dapat meningkatkan motivasi belajar akhlak terpuji pada siswa kelas VA MIN
Cengkok-Ngronggot-Nganjuk.